Saat intuisi hanyalah ekspektasi Saat kurasakan getaran cinta Dengan kecepatan melebihi cahaya Potensial tangga tak berdaya meluruhkannya Mungkin ini hanya imajinasi hampa Dunia kita ialah relativistik Tampuk tahta bukan mekanika klasik Tapi cintaku ini tetap deterministik Dengan kesucian tanpa hukum probabilistik Layaknya katrol pesawat Atwood Cinta ini takkan pernah bertepi Seperti osilator harmonik tanpa terhenti Semua rapi tersusun dalam hati Bagai kristal tak cacat kisi Akankah cinta ini kembali? Menatap bayang indah rajutan mimpi Ataukah khayal tetap berdiri? Merusak angan dengan radiasi tinggi |
Senin, 14 Maret 2011
Puisi Cinta Sang Fisikawan Muda
Langganan:
Postingan (Atom)