Sabtu, 26 Mei 2012

Pembentukan Gelombang Elektromagnetik Pada Antena

Baik muatan stasioner maupun arus tunak tidak bisa menghasilkan gelombang elektromagnetik, bagaimanapun, setiap kali arus didalam sebuah kawat berubah terhadap waktu, seutas kawat akan memancarkan radiasi elektromagnetik. "mekanisme dasar yang menggerakkan radiasi ini adalah percepatan partikel bermuatan. setiap kali partikel beemuatan bergerak dipercepat, partikel ini pastilah akan memancarkan energi". Mari kita perhatikan gambar disamping pembentukan gelombang elektromagnetik pada sebuah antena setengah gelombang. Dalam susunan dua batang konduktor dihubungkan pada sebuah tegangan bolak balik(misalkan osilator LC pada gambar disamping, panjang masing - masing batang sama dengan seperempat panjang gelombang radiasi yang akan dipancatrkan, ketika osilatornya beroparasi pada frekuensi f. gaya osilator akan mendorong muatan muatan untuk bergherak dipercepat bolak balik diantara kedua batangnya. Gambar disamping menunjukkan konfigurasi dari medan magnet dan medan listrik pada suatu arusnya. garis - garis medan lsitrik , sehubungan dengan pemisahan muatan muatan untuk bergerak dibagian atas antena dan bagian bawah antena, menyerupai dipol listrik (akibatnya, jenis antena ini kadang kala sering disebut dengan antena dipol). oleh karena itu muatan - muatan ini secara secara terus menerus berosilassi diantara kedua batang, antena ini bisa dimodelkan oleh suatu dipol listrik yang terus berosilasi. garis garis medan magnet, sehubungan dengan arus yang mempersentasikan perpindahan muatan muatan diantara ujung ujung antena, membentuk lingkaran lingkaran konsentris disekitar antena dan tegak lurus garis garis medan listriknya disemua titik. medan magnetnya adalah nol pada seluruh titik disepanjang sumbuh antena. lebih jauh lagi E dan B berbeda fase 90 derajat, sebagai contoh arusnya nol ketika muatan muatan pada ujung ujung luar dari batang berjumlah maksimum. Pada dua titik dimana medan magnetnya ditunjukkan pada gambar disamping, vektor poynting S bearah radial keluar. hal ini mengidentifikasikan bahwa energinya mengalir dara antena pada waktu ini. pada saat setelahnya medan medan bersama vektor poytingya berbalik arah sewaktu arusnya berubah ubuh. oleh karena itu E dan B membentuk sudurt 90 derajat pada titik titik dekat dipol, aliran energi netto adalah nol. jadi mungkin menyimpulkan (secara tidak tepat) bahwa tidak ada energi yang dirasiasikan oleh dipol. Bagaimanapun, kita memnemukan bahwa energi yang diradiasikan. oleh karena medan medan dipolnya turun sesuai dengan 1/r3 , medan medan ini bisa diabaikabn pada titik titik yang cukup jauh dari antena . pada jarak jarak yang besar ini, suatu hal yang mengakibatjan sejenis pancaran yang berebeda dari pancaran yang dekat dengan antena. sumber dari pancaran ini adalah medan listrik terinduksi oleh medan listrik dan berubah terhadap waktu. gelombang ektromagnetik juga bisa mengindukdsi arus arus dalam antena penerima. respon dari sebuah antena penerima dipol pada posisi tertentu adalah maksimum ketika sumbuh antena sejajar dengan medan listrik pada titik tersebut dan nol ketika sumbuhnya tegak lurus denag medan listriknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar