Kamis, 31 Mei 2012

TERAPI PROTON



BAB I PENDAHULUAN 

Pada jaman yang sedang berkembang sekarang ini penyakit merupakan salah satu masalah yang sedang berkembang.salah satu contoh penyakit ini adalah kangker. Menurut survey yang dilakukan badan kesehatan dunia kangker merupakan penyebab kematian penduduk dunia, banyak penderita yang meninggal karena penyakit ini menyerang bagian-bagian organ vital dalam fungsi tubuh seperti paru paru. Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat.Namun Seiring dengan perkembangan jaman banyak terapi-terapi dan pengobatan yang muncul untuk mengobati penyakit kangker diantaranya dengan radioterapi yaitu jenis terapi yang menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk menghancurkan sel-sel kangker dimana salah satu pengobatan meggunakan radioterapi adalah dengan mengunakan bantuan proton. 

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PROTON 
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 × 10-19coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1836 kali massa sebuahelektron).Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom.(wikipedia,2012) 

2.2 PENGERTIAN TERAPI RADIASI 
Terapi radiasi atau radioterapi adalah terapi kangker atau penyakit lainnya menggunakan suatu radiasi pegion. Radiasi pengion atau Ionizing radiation : Radiasi elektromagnetik atau partikel yang mampu menghasilkan ion, langsung atau tidak langsung, dalam lintasannya menembus materi, misal sinar-X, sinar gamma, partikel alfa, partikel beta, proton, elektron, positron, dan partikel berat bermuatan.(batan.go.id).Dalam penggunaanya radiasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu foton(radiasi gamma dan sinr x) dan partikel (neutron, proton dan pion).Namun pada penerapannya terapi radiasi banyak menimbulkan efek samping diantaraya adalah kerusakan jaringan sehat. Contohnya terapi radiasi dengan menggunakan sinar gamma dan sianr x menghasilkan suatu interaksi foton dengan atom atom yang dilaluinya dan menghasilkan ionisasi sepanjang jejaknya.(Kusminarto dkk,2004).Cara lain untuk menanggulanginya adalah radiasi menggunkan partikel atau lebih dikenal terapi proton. 

2.3 SEJARAH TERAPI RADIASI PROTON DAN PRINSIP KERJA TERAPI PROTON 

A.Sejarah Terapi Proton 
Pada tahun 1946, Robert Rathbun Wilson PhD, Fisikawan partikel eksperimentalis yang juga terlibat dalam proyek "bom atom" Manhattan, mempublikasikan sebuah karya ilmiah yang pertama kali mengusulkan penggunaan berkas proton untuk pengobatan kanker dengan radiasi. Akhirnya, Wilson menjadi direktur pertama fasilitas yang saat ini dikenal dengan nama Fermi National Accelerator Laboratory di kota Batavia di Negara BagianIllinois, AmerikaSerikat(AS).Terapi kanker dengan radiasi proton memiliki keuntungan yang tidak dimiliki oleh terapi radiasi konvensional. Keunikan terapi proton ini terletak dari sifat proton itu sendiri sebagai partikel yang memiliki massa dan listrik. Dibandingkan dengan metode-metode pengobatan lain, seperti kemoterapi atau bahkan operasi pengangkatan kanker, terapi proton jauh lebih aman dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi si pasien selama terapi radiasi dijalankan. (http://www.kompas.co.id/) 

B.Prinsip Kerja Terapi Proton 
Sesuai dengan konsep Proton adalah nukleon (penyusun inti atom) bermuatan listrik positip satu. Diman dengan menggunakan bantuan mesin akselator, proton ini dipercepat sampai dengan energi yang diinginkan untuk menembus ketebalan jaringan tubuh tertentu menuju jaringan target. Proton bermuatan listrik dan bermasa oleh karena itu interaksinya dengan atom atom yang dilalui mengakibatkan ionisasi dominisasi oleh interaksi coloumb. Pada proton berkecepatan masing tinggi(dan tentu sajan energinya), nilai kehilangan energi per satuan panjang jejak/ lintasan sangat kecil, nilai ini semakin besar dengan berkurangnya ebergi proton dan sangat effektif ketika proton hampir berhentui. Oleh karen itu ionisasi atom atom terutama terjadi didaerah sekitar berhentinya proton(Meyerhof, 1989). Dengan demikian kerusakan sel terlokalisir disekitar posisi proton berhenti dan efek samping akan berkurang secara signifikan. Pengurangan dosis secara signifikan pada jaringan normal dengan terapi proton dibandingkan dengan terapi proton( Chang eet all,2006). Dengan memperhiyingkan kedalaman jaringan kangker yang menjadi target radiasi, energi proton ditentukan agar jangkuannya tepat pada jaringan tersebut. Tidak seperti radiasi foton, dimana dosis tersebar diterima oleh jaringan dipermukaan, pada terapi proton doses maksimum diradsakan dipusat kangker itu sendiri( castelluci, 1998). 

2.4 KELEBIHAN DARI TERAPI PROTON 

1.Terapi dengan proton dengan sifatnya yang unik ditinjau dari segi keuntungan klinis dalam pengontrolan dan penanganan kanker, dapat memberikan sumbangan yang berarti terhadap kesembuhan dan sekaligus pengurangan rasa sakit pada pasien.Keakuratan teknik ini dapat lebih ditingkatkan apabila ditunjang oleh teknik imaging, untuk dapat mengkonfirmasikan volume dan posisi dari target yang hendak diiradiasi, terutama pada bagian tertentu seperti kepala dan otak. 

2.Terkonsentrasinya dosis juga terjadi pada penanganan tumor yang ada pada mata bagian dalam, seperti pada melanoma okuler. Penanganan dengan proton sangat efektif dan memuaskan karena dapat menyelamatkan berbagai jaringan yang sensitif pada mata, sehingga penglihatan pasien tidak terganggu. Penanganan konvensional untuk kasus ini adalah dengan mengangkat mata pasien. 

3.Dengan sangat berkurangnya kerusakan pada jaringan sehat, maka potensi untuk timbulnya efek samping seperti mual, pusing dan diare pasca penyinaran menjadi sangat berkurang. Dengan mengambil fraksi penyinaran sebanyak 20, pasien dapat menjalani iradiasi hanya sekali dalam satu hari, 5 kali dalam seminggu, sehingga untuk seluruh terapi diperlukan waktu satu bulan. Dapatlah dikatakan bahwa terapi kanker dengan proton merupakan cara noninvasif baru yang sangat potensial. 

4.Terapi proton beam dianggap mampu menghindar dari efek samping impotensi bagi pasien yang menderita kanker prostat. Hal itu disebabkan bagian bladder dan rectum terpapar radiasi lebih sedikit dibanding bila menggunakan terapi sinar-X 

2.5 KELEMAHAN DARI TERAPI PROTON 
1.Sesuai dengan terapi terapi pada umunya pengobatan terhadap penyakit kangker mempunyai biaya pengobatan yang sangat mahal, hal ini dikarenakan dalam penggunaanya terapi ini menggunakan teknologi yang sangat tinggi dan terapi ini tidak hanya dapat dilakukan sekali sehingga memakan banyak biaya. 2.Masih mengalami berbagai macam penyakit seperti mual, pusing dan diare pasca penyinaran. Hal ini dikarenakan pengguanan yang berulang kali sehingga akan menyebabkan interaksi dengan sel sel yang terdapat dalam tubuh, namun dengan dampak yang lebih sedikit. UNTUK MENDOWNLOAD DOCUMENT INI SILAHKAN KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar